Rabu, 14 Juni 2017

Asyik Meracik Petasan, Kakek ini Dibekuk Petugas

Beginilah nasib M (60), warga Desa Sumber Kramat, Kecamatan Tongas, yang harus berurusan dengan polisi. Ia dibekuk polisi saat asyik meracik bahan peledak. “Dia kami amankan berdasarkan informasi masyarakat yang resah dengan aktivitas tersangka,” ujar Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, S.H., S.IK., M.Hum. Rabu (14/6/2017).

 
Tersangka dibekuk di rumahnya bersama ratusan petasan siap pakai dan bubuk mesiu sebagai barang bukti. Dari tangannya, polisi mengamankan ratusan petasan siap pakai dan sisa bubuk mesiu seberat 650 gram. Serta peralatan untuk membuat mercon, seperti batanga bambu, lem dan gunting.

 
AKBP Alfian sendiri mengakui, bahwa di sebagian wilayah hukum Polresta Probolinggo, masih banyak warga yang menggunakan petasan sebagai hiburan saat perayaan lebaran. Kebiasaan sebagian warga ini memicu terjadinya produksi petasan secara besar-besaran, yang umumnya dijual-belikan secara sembunyi-sembunyi. “Maraknya pembuatan petasan jelang lebaran, perlu penindakan petugas secara ketat. Tujuannya untuk menghindari jatuhnya korban, akibat ledakan petasan,” kata alumnus Akpol angkatan 2000 ini.

 
Hasil investigasi polisi, tersangka mengaku petasan tersebut hendak dipakai sendiri usai shalat Idul Fitri nantinya. “Ndak saya jual, ya itu saya bakar sendiri saat lebaran nanti. Saya beli bubuknya, sementara untuk merconnya saya gulung sendiri. Saya sudah biasa meracik mercon tiap menjelang lebaran, hanya buat senang-senang saja untuk merayakan lebaran,” terang Misran kepada polisi, Rabu (14/6/2017).

 

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951 dan pasal 187 KUHP tentang bahan peledak. Ia terancam hukuman minimal 12 tahun penjara. 

250 Sepeda Motor Disita, Beberapa Diantaranya Tanpa Noka Nosin

Polresta Probolinggo saat ini gencar melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas dalam rangka cipta kondisi Ramadhan 1438 H. Selain itu, Kepolisian juga melaksanakan penertiban terhadap pelanggaran helm yang tidak SNI.

 
Periode pelaksanaan kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 05 Juni s/d 13 Juni 2017. Selama 8 hari tersebut Polresta Probolinggo berhasil mengamankan ratusan sepeda motor yang beberapa diantaranya diduga bodong.

 
“Kami menengarai ada beberapa kendaraan yang terindikasi hasil kejahatan. Sepeda motor tersebut tidak dilengkapi dengan Nomor Rangka maupun Mesin karena sudah dirusak,” ungkap Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal.

 
Dari hasil rilis, diperoleh data barang bukti yang disita berupa SIM sebanyak 31 buah, STNK sebanyak 521 buah dan Sepeda motor sebanyak 250 kendaraan.

 

“Besok tanggal 15 Juni 2017 akan dilaksanakan persidangan di pengadilan, bilamana pemilik kendaraan tidak bisa menunjukkan bukti kepemilikan yang sah, maka perakara akan kami limpahkan ke Reserse Kriminal untuk dikembangkan,” tandasnya.

Santri Hafal Al Quran Dapat Kemudahan Menjadi Anggota Polisi

Memperingati Nuzulul Qur'an 1438 H, Pondok Pesantren An Nur menggelar kegiatan wisuda santri Tahwiz 30 Juz serta kenaikan kelas tingkat MI, MTs, MA dan SMK An Nur (13/06). Kegiatan yang dimulai jam 19.30 s/d 23.00 wib ini sekaligus membagikan sembako berupa beras kepada warga yang kurang mampu.

 
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, S.H., S.IK, M.Hum. yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengaku bangga bisa hadir di tengah-tengah santri yang tengah bergembira merayakan kelulusannya. Apalagi bisa bertatap muka dengan Hafidz dan Hafidzah yang mampu menghapal Al Quran membuatnya bergetar.

“Jujur, saya saja sampai sekarang tidak mampu menghafal Al Quran. Tentunya adik - adik kita ini menjadi kebanggaan bagi keluarga, Sekolah dan semoga ilmunya akan bermanfaat bagi masyarakat,” terang Alumni Akpol 2000 ini.

 
Selain itu Kapolresta menambahkan bahwa Kepolisian melalui Kapolda Jatim membuka kesempatan bagi santri yang hafal Al Quran akan mendapatkan prioritas untuk menjadi anggota Kepolisian baik itu Polki maupun Polwan. “Nantinya, kami akan data santri mana yang hafal Al Quran yang memiliki minat untuk menjadi anggota Kepolisian. Selanjutnya mereka akan direkrut melalui jalur Talent Scouting,” ujarnya.

 

KH Mahfudz Sahal selaku pimpinan Pondok Pesantren An Nur berharap agar santri yang lulus ke depan dapat meningkatkan prestasi dan menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sekitarnya. “Kami juga mengapresiasi pihak Kepolisian yang membuka jalur Talent Scouting bagi Santri yang hafal Al Quran,” jelasnya.

Selasa, 13 Juni 2017

Jelang Ops Ramadniya, Polresta Gelar Rakor Bahas Trouble and Black Spot

Guna mengurai permasalahan yang akan terjadi saat Lebaran tiba, Polresta Probolinggo menggelar Rapat Koordinasi Operasi Ramadniya Semeru 2017 Dalam Rangka Pengamanan Idul Fitri 1438 H (13/6). Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah ini turut mengundang Ketua MUI KH Nizar Irsyad dan perwakilan pengusaha yang tempat usahanya berada di Jalan Siaman, Niaga dan Pasar Baru serta Dr. Sutomo. Selain itu undangan dihadiri oleh perwakilan Pedagang Tape yang berjualan di sepanjang batas Kota Probolinggo.

 
Rapat Koordinasi yang diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya ini, dibuka oleh Kapolresta Probolinggo Alfian Nurrizal, SH, S.IK, M.Hum. dengan memberikan materi kepada undangan tentang Trouble Spot dan Black Spot di beberapa titik perniagaan.

 
Sudah menjadi rahasia umum bilamana arus lalu lintas di areal Pasar Baru, Siaman dan Niaga seringkali menimbulkan kemacetan yang salah satunya diakibatkan kegiatan bongkar muat pada siang hari yang memakan bahu jalan.

 
“Dengan adanya forum ini, kita berharap satu suara untuk mencari solusi bagaimana mengatasi persoalan kemacetan. Salah satunya yaitu menghimbau dan memberikan surat edaran kepada Pengusaha di sekitar Jalan Siaman, Niaga dan Pasar Baru untuk menunda kegiatan bongkar muat menjadi jam 18.00 – 21.00 Wib,” jelas Kapolresta.

 
Mengamini pernyataan Kapolres, Ketua MUI KH Nizar Irsyad berharap Pengusaha untuk berlapang hati menerima keputusan forum ini. “Karena dampak kemacetan ini ke semua masyarakat, bukan hanya pengusaha saja,” jelasnya.

Sementara itu, salah satu pengusaha di Jalan Niaga Sdr. Edi S mengeluh bila harus bongkar muat malam hari. “Kuli angkut kami juga berpuasa, jadi tidak bisa bekerja malam hari. Belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk bongkar muat. Bongkar jam 2 selesainya jam 6 malam,” keluhnya. Edi menambahkan kemacetan tidak hanya karena bongkar muat saja. “Menurut saya kemacetan itu karena parkir becak di sepanjang jalan baru yang memakan bahu jalan,” ujarnya.

 
Sdr. Muji yang juga pengusaha di Jalan Niaga menyampaikan akan mematuhi segala keputusan forum ini. “Namun kami usul agar pembeli yang menggunakan pick up masih bisa berbelanja di tempat kami,”

Selain itu, salah satu pedagang tape bernama Ningsih juga menyampaikan unek-uneknya. “Nama saya ningsih pak, tapi nama beken saya Sheila. Memang kalau lebaran di sepanjang jalan batas Kota Probolinggo padat sekali kendaraan. Namun di sebelah utara jalan juga sering muncul pedagang dadakan yang justru tambah bikin macet jalan. Untuk itu kami memohon solusi yang terbaik,” ujarnya.

 

Di hadapan media, Kapolresta menjelaskan bahwa akan mencari solusi terbaik yang dapat diterima oleh berbagai pihak. “Kami akan menyamakan persepsi untuk mengantisipasi kemacetan. Namun tentunya, jangan sampai mematikan kelangsungan hidup daripada tukang becak maupun pelaku usaha lainnya,” pungkasnya.

Minggu, 11 Juni 2017

Lestarikan Kearifan Lokal, Bukber Beralaskan Daun Pisang

Buka bersama memang seringkali kita dengar dan menjadi budaya masyarakat Indonesia. Namun kali ini, Polresta Probolinggo menggelar buka bersama yang unik dan menarik.

 
Bersama Ulama dan Remaja Masjid, digelar daun pisang yang panjang dan membentuk huruf U yang mana sudah tersaji aneka masakan nusantara yang membuat air liur meleleh. Apalagi dalam suasana berpuasa. Menariknya lagi, terdapat bendera Merah Putih di masing-masing daun pisang.

 
Bertempat di Gedung Serbaguna Polresta Probolinggo, suasana langsung cair dan bergemuruh ketika suara Adzan Magrib berkumandang. Ratusan orang yang hadir dalam acara ini langsung menyerbu takjil yang sudah disiapkan.

 
Tak puas dahaga telah teratasi, semua langsung duduk rapi bersila di depan posisi masing-masing untuk menikmati santapan buka yang telah menguji selera. Dengan lahap, masakan tersebut disantap bersama-sama.

 
Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, SH. S.IK. M.Hum. sebagai pencetus ide ini merasa senang karena semua yang hadir benar-benar menikmati momen buka bersama ini. “Kami sebagai tuan rumah merasa bahagia dapat menyelenggarakan acara ini. Semoga kegiatan ini dapat kami adakan secara rutin,” jelasnya.

 
Kegiatan buka bersama tersebut juga dihadiri oleh Ketua MUI KH Nizar Irsyad, Ketua FKUB Dr. Abdul Halim, Ketua PCNU H. Muhammad dan Ketua PD Muhammadiyah Kota Probolinggo Drs. Masfuk serta Kepala Kemenag Drs. Mufi Imron R, M.Ei.

 

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Polresta Probolinggo. Kredit khusus juga kami berikan kepada Kapolresta Bapak Alfian yang tidak segan-segan untuk turun langsung ke masyarakat serta menggandeng Ulama dalam berbagai kegiatan,” jelas Ketua MUI KH Nizar Irsyad.